Wonogiri, 10 Oktober 2018 - Seri 4 76 Indonesian Downhill 2018 Watu Cenik Paralayang Wonogiri Jawa Tengah bakal tersaji 13-14 Oktober mendatang. Tim track builder IDH kini sedang mewujudkan lintasan yang bakal memacu adrenalin para pebalap di akhir pekan nanti.

Track Watu Cenik tampaknya akan jadi sangat spesial bagi para pebalap. Hal tersebut tidak lain karena track di Wonogiri ini baru kali pertama digunakan sebagai venue event 76 Indonesian Downhill.

indonesiandownhill.com mencoba mencari tahu lebih dalam seperti apa track yang akan menyambut para pebalap di akhir pekan nanti. Orang yang paling tepat untuk mencari bocoran tampaknya tidak lain Herry Lempenk Susanto sang builder andalan IDH.



Lempenk memberikan bocoran bahwa track yang ada di Watu Cenik Paralayang nanti berkarakter technical dengan panjang kurang lebih 1,6 kilometer. Tanah berbatu dan kering menjadi tantangan utama selain obstacle alam yang bakal membuat race berjalan menarik.

“Karakternya technical, dengan kontur tanah merah, kerikil, bebatuan putih dan hitam. Untuk speed tidak terlalu tinggi, jadi siap-siap lebih ke technical,” ungkap Lempenk memberi bocoran.



Dengan karakter yang cukup menarik ini tampaknya para pebalap bakal mengalami kesulitan menyusun strategi penggunaan ban karena menurut dia di beberapa section kontur tanah dan batuan sangat berbeda. “Grip roda depan akan sangat menentukan sepertinya, butuh konsentrasi untuk stay on the line karena peluang miss di track ini cukup banyak,” sambungnya.

Sementara untuk obstacle, Lempenk juga mengungkap bahwa para pebalap nantinya akan merasakan pengalaman menarik dengan rintangan beragam. “Ada rollercoaster berm, multi trap, switch back hingga negative section. Tapi untuk membuat menarik bakal ada big jump yang mungkin bisa jadi happy ending entertainment di Watu Cenik,” ungkapnya tersenyum.