Kudus - 76 Indonesian Downhill 2019 menyisakan satu seri di Ternadi Bike Park Kudus Jawa Tengah 13 Oktober nanti. Persaingan mencari juara overall tahun 2019 kelas paling bergengsi, Men Elite masih begitu ketat dengan keunggulan sementara Andy Jon Prayoga.

Kemenangan di Seruni Point Bromo dua minggu lalu membuat Andy ‘Jon’ Prayoga mengoleksi 430 poin dan sementara duduk di singgasana teratas klasemen overall. Tapi, pebalap yang juga bertitel National Champion 2019 ini juga wajib berhati-hati karena persaingan poin antar pebalap yang masih begitu ketat.

Khoiful Mukhib masih terus menempel, berada di posisi kedua dengan total 349 poin. Bila menang podium pertama di Kudus nanti, maka masih sangat mungkin Mukhib menggeser Jon dan merebut juara overall.

Di posisi 3, pebalap muda yang sedang menanjak performanya, yakni Rendy Varera Sanjaya tampaknya juga tak bisa dikesampingkan. Rendy sementara memiliki 327 poin yang masih begitu mungkin dibarenginya dengan kejutan-kejutan menarik di Kudus nanti.

Sementara terkait seri III di Ternadi Bikepark Kudus, CEO IDH Parama Nugroho mengungkap  kejuaraan tersebut tercatat dalam kategori C1 Union Cycliste Internationale (UCI) yang mana perolehan poin pebalap di men dan women elite akan mendapat poin internasional jika memenangkan perlombaan. Poin tersebut merupakan bekal berharga para pebalap untuk bisa ikut dalam kejuaraan-kejuaraan level dunia yang resmi berada di bawah UCI.

“Kami tetap berkomitmen menjaga iklim downhill di tanah air agar terus kompetitif termasuk membawa ke tingkat dunia. Dengan adanya poin UCI, kami berharap para pebalap kita bisa terus meningkatkan pengalaman berlomba mereka hingga level dunia. Kemarin Khoiful Mukhib ikut kejuaraan dunia karena sudah punya cukup poin UCI, ini hal positif yang harapannya bisa diikuti atlet-atlet lainnya,” ungkap Parama.

Ternadi Bikepark Kudus sendiri dinilai cukup menarik menjadi penentuan gelar juara overall 2019. Track dengan panjang hingga 2.300 meter di kaki Gunung Muria Kudus tersebut menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia sekaligus memiliki obstacle komplit untuk ditaklukkan para downhillers.

“Secara keseluruhan tahun ini ada tiga seri di Wonogiri, Bromo Probolinggo dan Ternadi Kudus. Seluruhnya masuk dalam kalender UCI, dengan tiga karakter track yang sangat berbeda. Harapan kami skill downhillers Indonesia semakin terasah dan efek positifnya pada prestasi mereka untuk membawa nama Indonesia tentu saja,” pungkas Parama.