Bantul, 22 April 2018 - Seri I 76 Indonesian Downhill 2018 Bukit Hijau Karangtengah Imogiri Bantul DIY ternyata begitu dinanti insan downhill tanah air. Buktinya 230 pebalap resmi turun di seeding run yang sudah selesai dilakukan Sabtu (21/4/2018) kemarin.

Dari semua hal menarik yang terjadi, tentu saja kita tak bisa melupakan aksi Pahraz Salman Alparisi si “Pumping Boy” yang berhasil mencatat waktu tercepat dibandingkan 229 pebalap lainnya. Pahraz yang berada di Men Junior berhasil mendulang waktu sangat spesial 2 menit 2 menit 16,205 detik.

indonesiandownhill.com lantas berusaha mendapatkan statement Pahraz yang ternyata masih konsisten seperti tahun 2017 lalu. Pertanyaan pertama pasti tentang tanggapan ketika ia berhasil menjadi pebalap paling cepat di seeding run.



“Alhamdulillah, semua lancar di dalam track dan benar memilih racing line. Belum menang jadi akan berusaha lebih cepat lagi di final run,” ungkapnya ditemui usai seeding run.

Bagi Pahraz, track Bukit Hijau ternyata sangat spesial karena dinilai sebagai track paling sulit sepanjang keikutsertaannya di event IDH. Pemuda 17 tahun asli Sumedang inipun sangat antusias begitu pertama menginjakkan kaki di sesi ‘walking track’.

“Track ini benar-benar mengajak pebalap berpikir, obstaclenya banyak dan rumit berbeda dari track yang biasa dipakai tahun-tahun sebelumnya. Saya senang karena secara pengalaman berarti tambah ketika menghadapi track yang rumit,” ungkapnya tersenyum.

Harapan besar pun disampaikan juara overall Men Junior 2017 lalu tersebut agar kedepan kualitas track semakin bertambah menantang. “Skill pebalap bisa bertambah, itu sih harapannya,” pungkas Pahraz.