Jadi gelaran puncak, laga Final Run dari kelas Men Elite 76 IDH 2024 Seri 1 kembali berikan sajian yang mengejutkan (11/08). Persaingan yang cukup ketat tersajikan di sesi ini. Penonton yang menunggu di garis finish berulang kali bersorak sembari menonton race melalui live stream screen yang ada di lingkar Amphitheatre Teras Merapi.
Nama-nama besar seperti Popo Ario Sejati, Hildan Afosma Katana, Rendy Varera Sanjaya, Andy Prayoga, dan Mohammad Abdul Hakim, memberikan performa terbaiknya. Atau malah lebih tepat jika dikatakan, mencoba melampaui kemampuannya.
Riders kawakan, Hildan Afosma Katana yang kali ini datang bersama Spartan Racing Team mampu melesat dengan kecepatan yang menawan di awal section. Sayangnya, ia harus tersungkur di section corner.
Memang, go faster is just not enough, speed control jadi aturan main di trek Klangon ini. Bagi nama seperti Katana, mungkin ini hanya misfortuna. Tapi yang pasti, ia lepas dari kandidat podium, karena di sini sepersekian detik amat berarti.
Speed control yang baik dapat terlihat di performa Rendy Varera Sanjaya. Namun rider dari Dayu Racing Team ini gagal mempertahankan posisinya setelah Putra Ganda Arrozak, yang lepas di urutan 3 dari belakang, finish dengan waktu 02:19.332, lepas sekitar 2 detik dari hasil Seeding Run terbaik yang dicapai oleh Mohammad Abdul Hakim dari 76Rider DH Squad.
Andy ‘John’ Prayoga, yang run setelahnya, mampu finish dengan cukup baik dan mencatatkan waktu sepersekian detik melebihi Putra Ganda Arrozak dan duduk di hotseat pertama. Menanti dua rider terakhir, Agung Prio Aprilliano dan Mohammad Abdul Hakim a.k.a Jambol, air muka John nampak tenang, meski tetap tersirat lelah bercampur khawatir.
Tak disangka, performa Prilli nampak tak terlalu maksimal, dan Jambol, meski melaju dengan mulus dan sangat terukur tak mampu melampaui capaian Andy John dan Putra Ganda Arrozak. Kini semua mata tertuju pada Andy John yang duduk di hotseat pertama, yang kali ini wajahnya nampak terkejut.
Rider Men Elite lainnya langsung menghampiri, menyoraki, dan mengguyur Andy John sebagai ekspresi selebrasi. Waktu 3 bulan yang dihabiskan untuk belajar kontrol power dan kendali emosi dengan Popo Ario Sejati membuahkan hasil di seri ini. Kontrol sangat baik jadi kunci keberhasilan yang tak ia sangka. Bahkan John sendiri sempat terlihat nge-lag beberapa detik sebelum ikut selebrasi dengan riders lain.
Andy Prayoga, yang kali ini berangkat sebagai privater, meraih podium pertama setelah mencatatkan waktu 02:19.256 dengan performa dan kontrol yang jauh lebih baik, tak meledak-ledak seperti di gelaran sebelumnya. Di posisi kedua, ada Putra Ganda Arrozak dari Danbike Racing Team dengan waktu 02:19.332 dan gap +0:00.007 dari Andy John. Sementara Jambol dengan capaian waktu 02:19.720 dan gap +0:00.046 berada di posisi ketiga.