Saudara yang bersaing dalam satu race adalah hal yang biasa di gelaran Indonesian Downhill. Di Men Elite sendiri misalnya, ada Pahraz Salman Alparisi dan Azhar Shalman Alparishi dari Ganas Madu Team serta si kembar Putra Ganda Arrozak dan Putra Ganda Alfatih yang kini berseragam IBS Cor Logam. Lain cerita kalau ayah dan anak, tak setiap seri kita bisa temui.
Beruntungnya, di seri perdana 76 Indonesian Downhill 2025 ada Pornomo dan Dewi Ageng Putri Pornomo. Dua rider berseragam Bandit Squad Racing ini sama-sama berlaga di Ternadi Bike Park, Kudus meski turun di kelas yang berbeda. Sang ayah, Pornomo, berlaga di kelas Men Master A dan anaknya, Dewi Ageng di Women Youth. Tim Media IDH menemui mereka sesaat setelah Final Run (04/05).
Mas Pornomo, kita tahu di IDH jarang-jarang kita lihat ayah dan anak yang ikut race di satu event. Gimana sih ceritanya?
P : Sebenarnya Dewi Ageng sudah pernah mengikuti kejuaraan lain sebelum IDH. Tapi karena usia kan dia baru 14 tahun, jadi tahun ini baru pertama kali dia turun di kelas Women Youth.
Gimana sih rasanya ikut race bersama keluarga, bukan hanya ditemani?
P : Sebenarnya fokus saya di sini, fokus ke Ageng sih. Karena track ini kan juga lumayan panjang, obstaclenya banyak, apalagi Ageng juga baru pertama kali. Pertama turun latihan aja kemarin satu, dua, tiga kali jatuh dia. Akhirnya fokus saya gak ke race saya, tapi ke Ageng. Setelah Ageng bisa, alhamdulillah, walaupun jatuh-jatuh ya tetap semangat aja.
Buat Ageng, gimana kesan kamu buat race pertama di Women Youth ini?
A : Racenya seru banget, tracknya caapek. Ya gitu deh.
Kamu sempet jatuh ya tadi, kalo lagi kaya gitu apa sih yang kamu pikirin?
A : Ya tetap bangun lagi. Harus sampai finish.
Race Downhill itu pilihan kamu sendiri atau disuruh bapak sih, Ageng?
A : Pilihan sendiri.
P : Pilihan sendiri karena dari kecil, 10 tahun, dia udah main downhill.
Ageng diajarin bapak berarti ya?
A : Iya.
Menurut Ageng, bapak guru yang baik gak sih? Haha
A : hanya tersenyum
P : Ya nggak lah, sama aja. Karena dulu juga Bandit sudah mencetak atlet sudah banyak. Kan beberapa atlet yang ikut di sini juga jebolan dari Bandit. Gitu aja.
Buat kalian yang belum tau, Pornomo pernah menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di ajang SEA Games 2011, perunggu di 2012, dan perak 2013. Bersama Bandit Squad Racing, rider asal Kota Batu ini menelurkan sejumlah rider potensial seperti Putra Ganda Arrozak dan Nilna Murni Ningtias.
Kalo menurut Mas Pornomo sebagai ayah, harapannya buat Ageng di downhill pingin seperti apa untuk kedepannya?
P : Ya, masih panjang lah perjalanannya. Insyaallah bisa lah kita didik sampai menuruskan jenjang prestasinya Papah’e. Semoga anaknya menurut.