Bantul, 22 April 2018 - Cuaca yang secara mendadak berubah sehingga hujan turun dengan derasnya sehingga langsung menggugurkan impian Pahraz untuk menipiskan catatan waktunya dari hasil Seeding Run. Turun sebagai pebalap terakhir dalam Final Run 76 Indonesian Downhill 2018 Bukit Hijau Bikepark, Imogiri, Bantul - Daerah Istimewa Yogyakarta. Pahraz harus rela merasakan guyuran air hujan sejak memulai start. "Saya sempat beberapa kali tergelincir karena sulit mengontrol sepeda di lintasan yang cukup licin. Hasilnya harus rela kehilangan waktu yang cukup banyak pada balapan kali ini," ungkap Pahraz.
Keadaan ini langsung menjadi berkah bagi beberapa pebalap yang belum merasakan siraman hujan di seluruh lintasan sepanjang 1380 meter ini. Reno Satria (Sari Gaplek-ISSI Gunung Kidul) menjadi pebalap tercepat di kelas Men Junior setelah meraih waktu 2 menit 27,863 detik. Tercepat kedua diraih oleh Melkisedek dari ISSI Kab. Tangerang-Bagus Bike-Mondraker Indonesia dengan selisih waktu mencapai 20,951 detik atau meraih waktu 2 menit 48,814 detik. Peringkat ketiga direbut oleh Muhammad Dava Rizki (POLAIR DH Team) dengan waktu 2 menit 53,032 detik.
Sementara peringkat keempat dikuasai oleh Satria Nur Ismaya dari ZeroTwoTwo Racing Team dan diikuti Saifouaridzal Ramadhani (ISSI Kab. Probolinggo) untuk podium kelima. Dengan hasil ini, faktor 'Dewi Fortuna' tentunya dianggap sedikit berperan karena tiga pebalap tercepat sesuai hasil Seeding Run terlempar dari sepuluh besar dari 14 pebalap yang berlaga di kelas Men Junior 76 Indonesian Downhill 2018 Bukit Hijau Bikepark, Imogiri, Bantul - Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian, Poin tertinggi menjadi milik Reno Satria yang sangat mungkin akan direbut oleh para pesaingnya pada putaran selanjutnya.