Kondisi track yang licin dan berlumpur pasca hujan lebat jadi surprise challenge bagi para rider yang berlaga di Ternadi Bike Park, Kudus, untuk Final Run seri kedua 76 Indonesian Downhill 2024 (20/10). Tak sedikit yang harus bermandi lumpur setelah gagal mengendalikan laju sepeda. Tapi tidak untuk Rendy Varera Sanjaya.

Satu kakinya sempat terlepas dari pedal pada section awal. Untungnya, Rendy punya kemampuan control yang sangat baik sehingga tak butuh waktu lama bagi rider Dayu Racing Team ini untuk kembali seimbang di atas Santa Cruz v10 biru-nya.

Meski begitu, perlambatan yang terjadi di section awal harus segera ia lunasi. Mungkin sadar akan hal itu, Rendy bertaruh penuh pada drop section. Dengan kemungkinan terbaik: berhasil melintasi drop dan dapat akselerasi hingga finish, atau risiko terburuk: crash dan DNF.

Berbekal skill dan determinasi yang kuat, Rendy tak hanya memenangkan taruhan, tapi juga menang telak atas race dengan jarak 7 detik dari finisher kedua. Dominasi Rendy tak berhenti di atas track, tapi juga di klasemen Men Elite dengan total 390 point.

Dengan jarak 100 angka di atas peringkat kedua dan performa yang cukup konsisten, kemungkinan Rendy untuk jadi jawara sangatlah besar. Bahkan, Rendy cukup menjadi top 5 finisher di Qualification dan Final Run seri ketiga nanti buat mengunci posisi puncak klasemen.

Tapi bukan berarti Rendy pasti juara. Rider peringkat kedua dan ketiga, Agung Prio Apriliano dan Andy Yoga, masih berpeluang merebut puncak klasemen. Setidaknya dengan dua syarat

Syarat pertama, mereka harus bisa mengamankan posisi top 3 di Qualification dan Final Run. Syarat ini masih terbilang realistis meski tidak mudah, mengingat perolehan peringkat mereka di seri-seri sebelumnya yang tak selalu bisa aman di 3 besar. Apalagi untuk Andy Yoga dengan cedera tangan yang dideritanya.

Syarat kedua, Rendy harus finish di posisi 6 atau lebih buruk. Syarat ini lebih tidak dependable. Mengingat konsistensi performa Rendy beberapa waktu terakhir, kemungkinan finish di luar top 5 sangatlah kecil.

Namun sekecil apapun, kemungkinan tetaplah kemungkinan. Who knows? Bad perform, masalah cuaca atau angin, mechanical failure, dan crash, adalah hal yang kerap terjadi di dunia Downhill MTB. Tapi tentu bukan itu yang kita harapkan.

Apabila dua syarat itu terpenuhi, Rendy harus rela melepas tahtanya. Tapi seperti cuaca yang kadang di luar prediksi BMKG, analisa IDH juga bisa saja meleset.

Qualification dan Final Run seri ketiga 76 Indonesian Downhill 2024 akan diadakan 9 & 10 November 2024 di Klemuk Bike Park, Kota Batu. Datang langsung atau saksikan tayangan langsungnya di YouTube 76Rider.