Salah satu downhiller asal Malaysia yang bernama Tan Soon Soon berhasil membukukan catatan waktu tercepat dari lawan-lawannya pada sesi Seeding Run di kelas Master C.

Catatan waktu yang diraih downhiller asal tim Redruderaacing-KKDH itu, 4 menit 10.637 detik. Bahkan catatan waktunya gagal disaingi Krisdiyanto asal tim VOC yang hanya puas dengan catatan waktu 4 menit 28.914 detik.

Krisdiyanto yang di seri sebelumnya hanya puas di urutan empat, pada sesi Seeding Run berhasil menempati urutan dua, disusul pembalap asal Ikobana Racing Team Riau, Hidayat.

Downhiller asal Pati, Krisdiyanto ditemui di basecampnya usai menyelesaikan Seeding Run mengaku saat final nanti ingin membukukan waktu yang lebih baik lagi.

"Saya juga tertantang untuk mengalahkan rider asal Malaysia yang membukukan catatan waktu 18 menit lebih cepat," ujarnya.

Pada seri tiga Downhill 2019 sekaligus seri pamungkas di Ternadi Bike Park, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini, Krisdiyanto yang sudah tidak asing dengan lintasan balap tidak ingin dipermalukan oleh downhiller asal Malaysia itu.

"Saya harus berjuang keras agar meraih catatan waktu tercepat, sekaligus ingin memperbaiki catatan waktu seri sebelumnya," ujarnya.

Sejak mendapatkan kesempatan menjajal track downhill yang diklaim terpanjang karena memiliki panjang 2,3 kilometer itu, dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Mulai dari settingan shock yang lembut hingga agak keras serta tekanan ban yang berbeda-beda.

Setiap line yang dilalui juga dievaluasi untuk mendapatkan catatan waktu tercepat dan meminimalkan risiko terjatuh. Track Ternadi dianggap sangat menantang dan lintasannya juga penuh bebatuan yang memaksa downhiller ekstra hati-hati dan bisa memanage tenaga agar tidak cepat habis sebelum garis finish.

Downhiller asing yang akan berlaga di seri tiga Downhill 2019 ini, berjumlah 14 pembalap. Seeding Run di kelas master dan master expert hanya satu downhiller asing yang berhasil mencatatkan waktu terbaik.

Sedangkan pembalap downhill lainnya, hanya mencatatkan waktu 4 menit lebih dan masih kalah dengan pembalap lokal.

Hasil akhir akan ditunggu pada partai final, apakah downhiller asing bisa berbicara banyak ataukah peraih juara dikuasai downhiller lokal yang notabene lebih paham karakter lintasan .