Wonogiri - Pemandangan menarik terlihat di garis akhir balapan 76 Indonesian Downhill 2019 Seri 1 Bukit Watu Cenik Wonogiri Jawa Tengah, Minggu (30/6/2019). Seluruh pebalap yang berhasil menyentuh garis finish, berapapun catatan waktunya akan disambut hangat dan mendapat medali finisher. 

Tanggapan positif pun mengalir dari para pebalap yang turun di berbagai kelas di seri kali ini. Apalagi, pemberian medali bagi seluruh finishers baru kali pertama dilakukan setelah penyelenggaraan tujuh tahun kebelakang. 

Sugianto Styawan Hoho yang menjadi juara di kelas Master Expert B menilai pemberian medali merupakan hal menarik baru bagi para pebalap. “Ini bisa jadi penyemangat untuk pebalap ikut IDH terus kedepannya. Ini salah satu apresiasi menarik termasuk adanya big screen yang biasanya hanya ada di kejuaraan dunia. Hal positif bagi downhill di Indonesia menurut saya,” ungkap Hoho ‘Asian Tiger’ usai memastikan juara Master Expert B. 

Hal senada disampaikan juara kelas paling muda yakni Men Youth, Christian FX Elneno dari Elgato Indonesia. Bagi Neno, sapaan akrab Elneno, mendapatkan medali finisher jadi salah satu penyemangat para pebalap baru untuk ikut bertanding di kejuaraan 76 Indonesian Downhill kedepan. 

“Ini wujud apresiasi yang menyemangati pebalap-pebalap baru termasuk saya untuk ikut lagi dan ikut lagi kedepan. Kita jadi punya cinderamata tentu saja selain piala kalau jadi juara,” ungkap pebalap potensial muda asal Yogyakarta ini. 

Sementara pebalap juara di kelas Men Sport A Ardi Januardi dari NBRT Polygon Lombok- KJS Bike Samarinda berkomentar menarik dengan harapan agar medali apresiasi bisa dibuat berbeda di tiap seri. “Kan bisa dikoleksi juga kalau beda-beda, ada kebanggaan tersendiri dari pebalap. Intinya kami pebalap rasanya seperti balapan di event dunia macam Worldcup lah,” kelakarnya sembari mengatur nafas usai balapan.