Kudus, 4 November 2018 - Seri terakhir 76 Indonesian Downhill 2018 Ternadi Kudus Jawa Tengah benar-benar menyuguhkan berbagai kejutan menarik. Track Ternadi begitu menarik hingga membuat para pebalap tak bisa begitu saja mengunci podium berdasarkan hasil seeding run.



Di kelas paling bergengsi Men Elite A misalnya, Andy Prayoga dari ART yang pada seeding run hanya berhasil menempati posisi keempat mampu merangsek jauh ke posisi paling atas. Catatan Andy Yoga 3 menit 14,988 detik menjadi waktu tercepat di Ternadi untuk tahun 2018.



Pebalap asal Republik Ceko, Matej Charvat yang memperkuat Spartan Racing Team Banshee Bike juga berhasil menempati posisi kedua setelah mencatat waktu 3 menit 15,324 detik. Pebalap yang menggunakan suspensi single di depan ini tampil cukup apik untuk mengisi podium juara bersama para pebalap lokal Indonesia.



Sementara Dedik Handika dari PVR Racing Team yang di seeding kemarin menempati posisi ketiga mampu bertahan di final kali ini. Catatan 3 menit 15,934 detik membuat Dedik berhak berdiri di podium ketiga.

Berbanding terbalik dengan Andy Yoga, pemuncak seeding Robert Agung Wahyudi dari Garuda FJC ISSI Blora gagal mempertahankan posisi pertama dan harus puas berdiri di podium keempat. Robert hanya mampu menvatat waktu 3 menit 17,447 detik.

Pebalap peraih emas Asian Games 2018, Khoiful Mukhib dari 76 Team yang sebenarnya cukup minim persiapan dipaksa berdiri di podium kelima. Mukhib hanya bisa memacu sepedanya mencapai finish dengan waktu 3 menit 18,189 detik.



Mohammad Abdul Hakim Jambol dari 76 Team menempati posisi keenam dengan waktu 3 menit 19,294 detik, diikuti Hildan Afozma Katana dari Thrill Factory Racing di posisi ketujuh dengan 3 menit 20,403 detik dan Dimas Pamungkas dari Kurnia Bike di posisi kedelapan dengan waktu 3 menit 21,554 detik.

Di kelas paling bergengsi, Mohammad Abdul Hakim Jambol keluar sebagai juara overall 2018 dengan total poin 845. Ia unggul dari juara Ternadi, Andy Prayoga yang total mencatatkan poin 735.