Andy Prayoga kembali melakukan sesuatu yang mindblowing. Ternadi Bike Park jadi saksinya. Lepas dari bayang-bayang cedera pergelangan tangan yang menghantui di tahun lalu, rider asal Jepara ini juga los dol di atas track dan memenangkan seri perdana 76 Indonesian Downhill 2025 kelas Men Elite (04/05).
Rider yang kini tergabung dengan Polair DH Team jadi yang tercepat dengan torehan waktu di bawah 3 menit (02:58.209). Ia hanya unggul 1 detik dari rider 76Rider, Khoiful Mukhib (02:59.243). Menariknya, Mukhib sebenarnya lebih unggul dari Andy Prayoga untuk catatan waktu Split 1 dan Split 2. Namun di antara titik Split 2 hingga finish, Andy Prayoga jauh lebih cepat.
Rataan waktu tempuh rider Men Elite di Split 2 hingga finish adalah 30 detik. Namun Andy Yoga hanya butuh kurang dari 19 detik!
Mukhib yang meraih waktu tercepat di Seeding Run pun tak kuasa menutupi rasa kecewanya. Sesaat setelah waktunya muncul di timing system, ia lekas beranjak dari tepi finish line dengan medali peraknya.
Seandainya ia tidak tertahan sedikit di bagian akhir track, boleh jadi ialah yang akan menjuarai seri ini. Namun begitu, capaian Mukhib kali ini juga sangat pantas untuk dikatakan sangat baik. Sayangnya, performa Andy Prayoga juga tengah di luar nalar.
Sesungguhnya, race Men Elite kali ini memang sedikit susah untuk ditebak. Semua nama dalam tiga besar Seeding Run bergeser di race kali ini. Seperti Pahraz Salman Alparisi yang seperti tiba-tiba menemukan formnya. Rider yang kini berseragam Ganas Madu Team juga menunjukkan performa yang tak kalah apik (03:01.937). Namun hanya cukup membawanya ke posisi ketiga.
Rider debutan Men Elite, Pandu Satrio Perkasa, juga ternyata mampu bersaing dan tampil lebih baik daripada saat sesi Seeding Run. Bisa dikatakan, ini adalah debut yang sangat baik bagi Pandu. Rider Sego Anget Racing Team ini finish di posisi kelima (03:03.424) di belakang Agung Prio Apriliano (03:02.547), rider D-One Factory yang baru saja beraksi di Asian Continental Championship 2025.