Andy Prayoga atlet nasional kelahiran Jepara berhasil menjadi juara umum 76 Indonesia Downhil 2019 di kelas Men Elite. Andy yang berasal dari tim ART itu mampu meraih poin sebanyak 590 poin, sedangkan lawan seterunya Khoiful Mukhib dari 76 Team hanya selisih satu poin dengan torehan 589 poin.

Di seri pamungkas IDH yang digelar di Ternadi Bike Park, Kudus, Jawa Tengah, Andy Prayoga kurang beruntung karena hanya menempati urutan tiga dengan torehan waktu 3 menit 25.662 detik. Sedangkan rival sekotanya Khoiful Mukhib berhasil memperbaiki catatan waktunya saat sesi Seeding Run menjadi 3 menit 18.712 detik dari sebelumnya 3 menit 27.237 detik.

Popo Ariyo Sejati yang juga rival dalam perebutan poin total berhasil bertengger di urutan dua seri pamungkas di Ternadi dengan torehan waktu 3 menit 24.760 detik. Sedangkan koleksi poin dari tiga seri yang digelar berada di urutan tiga dengan 485 poin.

Untuk menjadi yang terbaik di tiga seri IDH, Andy Prayogo ternyata dalam kondisi badan yang kurang fit, terutama ketika berlaga di seri dua di Seruni Point Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Dia mengaku sedang batuk akibat debu lintasan di Bromo.

"Sakitnya ternyata belum juga sembuh ketika laga pamungkas di Ternadi Bike Park Kudus digelar. Bahkan saya juga mengalami demam," kata Andy Prayogo ditemui usai dinobatkan sebagai juara umum IDH 2019 saat seri ketiga di Ternadi Bike Park Kudus.

Kondisi badan yang kurang fit, diakui sangat mengganggu karena selama balapan harus berjuang agar batuk dan demamnya itu tidak sampai membuyarkan konsentrasi. Apalagi lintasan di Ternadi Bike Park memiliki obstacle paling ekstrem baik dari sisi elevasi maupun segi lintasan serta banyak rockgarden.

Gangguan batuk juga dialami di sesi Seeding Run sehingga dirinya hanya mampu bertengger di urutan enam dengan torehan waktu 3 menit 30.384 detik atau kalah dengan Khoiful Mukhib yang bertengger di urutan dua disusul Popo Aryo di urutan tiga.

Dalam kondisi batuk dan demam yang tak kunjung reda, Andy sangat bersyukur masih bisa menuntaskan Final Run di urutan tiga. Gagal podium tentunya akan berdampak para peluang juara umum makin jauh.

Ajang IDH 2019 ini, juga dijadikan ajang persiapan untuk mengikuti Sea Games 2019 di Filipina November 2019 mendatang. Walaupun menyandang gelar peraih juara umum, ternyata dirinya masih harus berlatih lebih keras lagi agar siap berkompetisi dengan rider dari berbagai negara.

Target pada Sea Games di Filipina nanti ingin menyumbangkan medali emas. Sementara teman sekotanya, Khoiful Mukhib juga sudah pernah mengharumkan nama Bangsa Indonesia lewat torehan medali emas di ajang Asian Games Downhill 2018.

Untuk itu, dia mengaku perlu menyiapkan latihan secara kerja keras, mulai dari latihan fisik hingga menjajal track downhill. Latihan fisiknya juga diperbanyak, terutama untuk kekuatan tangan sehingga ketika berlaga di trek yang penuh rintangan tidak cepat capek.