News Detail

Ini Dia Tujuh Downhiller Yang Gagal Melanjutkan Babak Final Kejuaraan Indonesian Downhill 2019 Ternadi


Kejuaraan Indonesian Downhill 2019, Series 3 di Ternadi Bike Park, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tidak hanya memunculkan kejutan dari catatan waktu terbaik pada sesi Seeding Run yang diraih pebalap yang baru naik kelas. Namun, ada pula kegagalan yang harus diterima tujuh pebalap pada sesi Seeding Run sehingga tidak bisa ikut berlaga di final hari ini.

Tujuh downhiller yang gagal melanjutkan babak final IDH seri pamungkas, berasal dari tujuh tim yang berjuang untuk mengikuti balapan hingga Final Run.

Ketujuh downhiller yang gagal berlaga di final, di antaranya ada Egiono di kelas Master C dan Henri Fitria di Men Sport A dari Utopia, kemudian Rajaie dari Tim Tokun, dan Riswanto dari Montesque Cartel di Master Expert A.

Sementara di kelas Men Sport B ada dua downhiller, yakni Luhung Bagas dari Tim Nganjuk Downhill dan Lucky Wardhana dari PDH - Racing Team. Kemudian yang terakhir dari kelas Men Elite ada Abdul Hakim dari 76 Team.

Rajaie Raes, downhiller asal Malaysia ini mengakui tidak bisa menuntaskan balapan hingga final karena terjatuh saat sesi latihan. Akibat salah mengantisipasi turunan terjal, lengan kirinya mengalami luka serius.

"Dengan kondisi tangan terluka, tidak mungkin melanjutkan balapan," ujarnya.

Target awalnya, downhiller yang bernaung di Tim Tokun itu bisa juara di Indonesian Downhill 2019 di Ternadi Bike Park, Kabupaten Kudus.

Sejak sampai di Kabupaten Kudus, remaja tambun itu sudah berupaya mengenal track balapan yang memiliki panjang 2,3 kilometer dan terdapat obstacle ekstrem. Selain lewat tayangan visual dari hasil rekaman kamera Go Pro, juga melalukan walking track.

Karena mengalami luka pada lengan tangan kiri, akhirnya pupus sudah harapan bisa bersaing dengan rider Indonesia di kelas Men Youth.

Di Kelas Men Youth tercatat ada 16 pembalap dari berbagai daerah dan beberapa di antaranya downhiller asing.

Pada sesi latihan resmi hari Jumat (11/10) juga terdapat pembalap yang terjatuh justru di garis finish. Pembalapnya juga sempat ditandu untuk dibawa ke mobil ambulans guna menjalani pemeriksaan kondisi kesehatannya.

Seri pamungkas di Ternadi yang memiliki karakter lintasan terjal dan cukup panjang cukup menantang pembalap. Salah sedikit bisa berakibat fatal mulai gagal mencatatkan waktu terbaik hingga gagal melanjutkan balapan.

Hampir di semua kelas, terdapat pembalap yang terjatuh karena lintasan yang sering kali berubah kondisi ketika dilintasi pembalap sebelumnya. Namun, ada pula pembalap yang sempat terjatuh tetapi masih bisa meraih catatan waktu terbaik di kelasnya.

Pembalap juga banyak yang mengalami kendala teknis, mulai rantai lepas hingga ban kempes akibat berbenturan dengan batu yang banyak dijumpai di sepanjang lintasan balap