Bernard Kerr menjadi fenomena di seri ketiga 76 Indonesian Downhill yang diadakan di Klemuk Bike Park, Kota Batu. Rider pemegang tiga trofi Red Bull Hardline ini bahkan meraih posisi pertama pada Final Run (10/11) dengan finish time tercepat, 01:50.523. Namun begitu air mukanya tampak tak tenang.
“Aku kasih 100% buat race hari ini. Beruntung, hari ini aku gak crash seperti di Seeding Run kemarin. Tapi rasanya aku buat banyak kesalahan. Kayaknya, rider-rider yang run setelah ini bakal mematahkan waktuku. Aku cukup yakin. Mereka kenceng banget kan?” ujar rider asal Britania Raya itu sesaat setelah finish.
Memang, rider-rider seperti Andy Yoga dan Rendy Varera masih menanti giliran mereka untuk start. Ditambah lagi, ada rider 17 tahun asal Kanada yang baru saja meraih juara di Junior Continental Championship El Salvador: Benny de Vall.
Entah keberuntungan atau kesialan, karena hingga akhir sesi, tak ada satu pun rider yang mampu mematahkan finish time Bernard. Andy Yoga, yang catat waktu tercepat di Seeding Run, tak mampu menunjukkan performa terbaiknya karena cedera tangan kirinya semakin parah. Sedangkan Canadian Prodigy, Benny de Vall, hanya mampu meraih posisi kedua meski mengungguli Bernard di split kedua dan finish dengan waktu 01:50,827.
Sesaat sebelum podium, kami kembali menemui Bernard untuk follow up statement-nya sebelumnya. Frontman Pivot Factory Racing itu berucap, “Tentunya aku sangat senang bisa menang di seri ini, karena memang itu yang aku harapkan. Tapi, pasti bakal lebih menarik kalau ada rider lain yang mampu mengalahkan-ku. Soalnya mereka juga kenceng banget!”
Podium seri memang diraih oleh Bernard Kerr, namun juara overall tetap berada di tangan Rendy Varera Sanjaya. Rider Dayu Racing Team ini mencatatkan waktu 01:51,872 dan menempati urutan keempat di seri ini. Posisi yang sudah cukup untuk mengukuhkan dominasinya di klasemen Men Elite. Namun begitu, sejatinya Rendy tidak berniat untuk main aman. Terbukti ia meraih waktu tercepat di split time pertamanya, 00:35,551.
“Sebenarnya gak main aman. Di awal tadi bisa maksimal, tapi sampai bawah tenaga habis.” ucap rider asal Jepara ini.
Saat Bernard selebrasi di dekat finish line bersama rider-rider Men Elite lainnya, Rendy memeluk istrinya. Rendy Varera Sanjaya, IDH 2024 Series Champion.