Redaksi - Profiles

Kedigdayaan Yakuza tak begitu saja didapatkan. Dia mulai menekuni Downhill sejak tahun 2008 lalu setelah sebelumnya menjadi atlet BMX.

Bagi pria kelahiran 10 Januari 1969 ini, olahraga Downhill merupakan salah satu bagian dari kehidupannya. "Ketika itu pertama kali lihat sepeda Downhill langsung jatuh cinta, terjadi begitu saja," ungkapnya pada indonesiandownhill.com.

Sejak tahun 2008 itulah Yakuza terus menerus menekuni olahraga Downhill. Bahkan di tahun 2009 ia langsung mendapatkan podium dalam sebuah kompetisi di wilayah Jawa.

Bermacam kelas mulai dari Master B, Master C hingga Grand Master sudah pernah dijajalnya hingga terakhir bisa menjadi juara overall Indonesian Downhill 76 Kejurnas 2015.

"Saya 2011 sudah juara umum Master C di Indonesian Downhill dan beberapa tahun vakum karena sesuatu hal dan baru aktif lagi 2015 ini. Puji Tuhan juara umum lagi di kelas Grand Master," ungkapnya lagi.

Olahraga bersepeda bagi pria yang saat ini bersama tim "Xtrem1st", bukanlah hal baru. Sejak kecil Yakuza memang aktif menjadi atlet BMX hingga pernah punya tim BMX yand dididik langsung olehnya.

"Sekarang fokus saja di Downhill karena memang cukup sibuk juga dalam pekerjaan. Tapi jika latihan tetap rutin di Jakarta dengan sepeda XC, lumayan untuk terus jaga kebugaran," ungkap pria yang menggunakan sepeda Santa Cruz V10 ini.

Yakuza juga sempat berbagi pengalaman agar anak-anak muda Indonesia tak ragu untuk berolahraga Downhill. "Olahraga ini paling aman karena kita mengenakan full-protector dan dukungan alat sangat penting, jangan pernah ragu apabila kita memang suka," pungkasnya.

 

Pesan Abraham untuk 76 Indonesian Downhill 2016 "Semoga olahraga di Indonesia, khususnya balap sepeda Downhill, semakin maju dan di wadahi secara nasional agar para pembalap mempunyai goal yang jelas, semisal bisa mendapat dukungan untuk mewakili negara ke jenjang internasional ....Amin!"